Senin, 30 Januari 2012

Just Share....


Dalam berhubungan sosial, seringkali gw memposisikan diri sederajat dengan lawan bicara, misalnya kalo sama tukang parkir atau tukang ojek ngomongnya slebor (ngomentarin apa yang ada didepan mata), kalo sama orang kantor jadi ber-silogisme (kalau begini maka begitu, kalo begitu begono, jadi kalo begini maka begono), tapi kalo sama bos-bos ngomongnya ga jauh-jauh dari keputusan sama status.

Tapi kadang kala kita harus memposisikan diri dibawah atau diatas, ga sejajar, misalnya kalo lagi jadi mentor, supaya lebih berwibawa. Dan kalau lagi di rumah, posisi babeh gw di rumah kan paling tinggi, meskipun gw lebih tahu tentang IT tapi gw musti sabar ngeliatin dia salah-salah ngetik di laptopnya (padahal udah gemes geregetan mau ngasih tahu kalo dia salah).

So seni-nya kita harus bisa fleksibel untuk tau musti gimana supaya hidup rukun…… kun…..kun.

Problemnya ada 2 nih……

Pertama, kadang gw ada di posisi harus jadi banyak. Misalnya pas lagi meeting dimana ada anak buah, ada rekan kerja, mitra dan ada bos-bos. Bingung kan tuh, kadang lupa lagi ngomong sama bos-bos malah pake gaya slebor, atau ngomong sama mitra pake gaya merintah pegawai, hahaha. Ini perlu latian intensif nih, ilmu yang sulit didapat karena kejadiannya ga bisa selalu sengaja terjadi, harus liat kesempatan. So far menurut gw hal ini selalu menarik dan ga bosen-bosen kalo kejadian lagi, lagi dan lagi 

Kedua, kadang gw suka lupa diri, nyamain kemampuan diri sendiri sama ama orang lain, misalnya nyuruh OB ngebenerin colokan listrik (ya mana bisa, kan itu musti ke Engineering). Gw sejujurnya tertarik sama semua hal, kayaknya kalo masukin apapun ke otak tuh enak banget, ga pernah ada abisnya dan semakin dimasukin rasanya malah semakin kosong dan itu beda sama orang-orang di sekitar gw pada umumnya yang kalo udah dijejalin materi jadi sumpeg & butek.

Pas masih zaman SMA, gw punya temen yang mirip, haus ilmu kemana-mana dan ga ada capeknya. Kalo ngapa-ngapain sama dia enak dan bersemangat, beda sama sekarang yang bawa’aannya lunglai, geboy, santai, ya gitu deh pokoknya..... :(

Intinya temen karib itu penting, terutama yang bisa bikin hidup lebih bersemangat dan punya kecocokan berinteraksi, karena hanya sama dialah kita bisa ngerasain dan nyeritain rasa yang sama, tanpa dia hidup bakal berjalan lebih loyo……, percaya deh.

Rabu, 04 Januari 2012

Kamu Pasti Bisa !!


1. Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, 
   maka kamu kian bahagia. 

2. Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, 

   maka kamu semakin kaya. 

3. Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah,  
   maka kamu akan termotivasi. 

4. Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, 

   tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan. 

5. Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahaminya, 
   
   tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu. 

6. Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, 

   maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu. 

7. Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi berkerjalah, 

   maka proyek akan menunggumu. 

8. Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah 

    mencintai, maka kamu akan dicintai. 

9. Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah 

   dengan tenang. Percayalah, bukan sekadar uang yang datang 
   tapi juga rejeki yang lainnya. 

10. Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, 

     tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti. 

11. Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, 

     maka bertambah kesuksesanmu. 

12. Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! 

       Kamu pasti bisa 

Jumat, 01 April 2011

DARURAT ??

Nomor Darurat
Nomor darurat untuk telepon genggam adalah 112. Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP dan perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan HP akan mencari network yang ada untuk menyambungkan nomor darurat bagi anda, dan yang menarik, nomor 112 dapat ditekan biarpun keypad dilock.

Kunci mobil ada ketinggalan di dalam mobil?
Anda memakai kunci remote? Kalau kunci anda ketinggalan dalam mobil dan remote cadangannya di rumah, tinggal telpon orang rumah dengan HP, lalu dekatkan HP anda kurang lebih 30cm dari mobil, dan minta orang rumah untuk menekan tombol pembuka pada remote cadangan yang ada dirumah (waktu menekan tombol pembuka remote, minta orang rumah mendekatkan remotenya ke telepon yang dipakainya)

Baterai cadangan tersembunyi
Kalau baterai anda hampir habis, padahal anda sedang menunggu telpon penting, dan telpon anda dibuat oleh NOKIA, silahkan tekan *3370#, maka telpon anda otomatis restart dan baterai akan bertambah 50%. Baterai cadangan ini akan terisi waktu anda mencharge HP anda.

Periksa keabsahan mobil/motor anda (Jakarta area only)
Ketik : metro b86301o (merah no polisi anda) Kirim ke 1717, nanti akan ada balasan dari kepolisian mengenai data2 kendaraan anda, tips ini juga berguna untuk mengetahui data2 mobil bekas yang hendak anda beli/incar ..

Jika anda sedang terancam jiwanya karena dirampok/ditodong
seseorang untuk mengeluarkan uang dari atm, maka anda bisa minta pertolongan diam2 dengan memberikan nomor pin secara terbalik, misal no asli pin anda 1254 input 4521 di atm maka mesin akan mengeluarkan uang anda juga tanda bahaya ke kantor polisi tanpa diketahui pencuri tsb. Fasilitas ini tersedia di seluruh atm tapi hanya sedikit orang yang tahu tolong kasih tahu info kepada yang lain.

Kamis, 03 Februari 2011

Sukses?? Kenapa nggak!!

10 resep sukses bangsa jepang

1. KERJA KERAS
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan
Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

2. MALU
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena "mengundurkan diri" bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. HIDUP HEMAT
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

4. LOYALITAS
Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya
mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

5. INOVASI
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya
dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

6. PANTANG MENYERAH
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber
daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo. Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen) . Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era
kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).

7. BUDAYA BACA
Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institut penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

8. KERJASAMA KELOMPOK
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa "1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok". Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan "rin-gi" adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam "rin-gi".

9. MANDIRI
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk
dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama
University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka "meminjam" uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

10. JAGA TRADISI
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan. Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata "tidak" untuk apabila mendapat tawaran
dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena "hai" belum tentu "ya" bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di
dunia.

Sekilas Tentang Desain Grafis

BELAJAR DESAIN GRAFIS

Hal terpenting yang aku tahu mengenai pembelajaran desain grafis adalah konsistensi menghasilkan karya grafis, tidak perduli apakah kita dibayar secara profesional ataupun murni untuk hobi saja. Tidak peduli bagaimana latar belakang pendidikan kita. Berikut ini adalah beberapa tips untuk mempelajari desain grafis.

1. Perhatikan
Perhatikan semua desain yang kamu lihat di dalam kehidupan. Di majalah, di koran, di tabloid, pamphlet, billboard, di mana saja. Cobalah mempunyai koleksi berbagai macam desain secara meluas. Bila perlu sering jalan-jalan sambil membawa digital camera, jadi ketika ada sesuatu yang menimbulkan inspirasi atau ketika menemukan desain billboard yang bagus bisa diambil gambarnya.

2. Pahami
Pahami dengan bertanya mengenai suatu desain yang menarik perhatian kita. Bertanyalah pada diri sendiri dan mencari referensi pada sumber lain. Misalnya dengan membuat pertanyaan sebagai berikut:

- Apa pesan yang ingin disampaikan desainer?
- Kenapa warna-warna itu yang dipakai?
- Apa saja yang membedakan desain itu dengan desain yang lain?
- Apa unsur utama dari desain itu?

3. Buat kembali
Membuat kembali suatu desain adalah langkah berikutnya. Di tahap ini kita akan bisa memahami sekaligus mengagumi kepandaian desainer yang membuat desain yang kita tiru. Jika kita bisa secara konsisten memahami dan meniru satu desain yang berbeda setiap hari, maka minimal dalam enam bulan akan bisa menempatkan kita menjadi desainer handal. Tapi jangan berpuas diri dan berhenti belajar, karena orang yang belajar desain dalam waktu 6 bulan, mungkin masih jauh skillnya dibandingkan orang yang membuat desain selama satu tahun penuh secara konsisten.

Satu hal yang harus diingat supaya kita tidak patah semangat adalah, tidak perlu memaksakan untuk 100 persen membuat yang sama dengan desain yang kita tiru. Biasanya dalam proses ini kita akan menemukan banyak kesulitan, terutama berkaitan dengan aspek teknis. Pada tahap ini mental pantang menyerah diuji. Coba cari referensi dan berkonsultasi dengan orang-orang yang mungkin bisa membantu kita. Kirim email ke: info@cikarangadvertising.com / info@percetakancikarang.com. Mudah-mudahan bisa membantu.

4. Buat yang baru
Meniru saja tidak akan cukup untuk menjadikan kita desainer grafis yang hebat, tapi hal itu akan membuat kita menguasai konsep dan aspek teknis dalam pembuatan desain. Setelah menguasai dua hal tersebut, buatlah desain yang baru dan berbeda tapi masih bisa diterima oleh masyarakat.

Cobalah untuk menawarkan ke teman-teman, apakah ada yang bisa kita bantu berkaitan dengan desain grafis. Mengamalkan ilmu tidak akan membuat ilmu berkurang, bahkan hal ini bisa menambah ilmu kita dan skill kita. Mudah-mudahan suatu saat nanti dengan doa orang-orang yang pernah kita tolong, suatu saat kita menjadi seorang desainer grafis profesional.

O.K. sekian dulu artikel kali ini. Be creative, be positive. Be a good designer.
Komentar, saran, pertanyaan, konsultasi, request tutorial grafis atau sumbangan artikel silahkan kirimkan ke email kami untuk proses penyuntingan redaksional. Mudah-mudahan saya ada waktu untuk memenuhi permintaannya. Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Kamis, 27 Januari 2011

Bisnis Sukses Karena Proses

Berapa banyak prosedur yang telah Anda tulis? Mungkin jawabannya, banyak atau sudah lebih dari cukup. Namun pertanyaan saya, berapa banyak yang sudah Anda review? Melakukan review berarti meng-update sistem kerja Anda.
Kesalahan perusahaan kecil menengah adalah mereka sangat excited membuat sistem dan prosedur namun lupa bahwa ideal process berubah dari waktu ke waktu. Bisnis yang sukses terjadi karena proses yang benar, bukan karena hokky!
Mengapa Anda melakukan review?
Tidak ada manusia yang sempurna, demikian juga tidak ada prosedur yang sempurna. Bahkan tidak ada proses yang bisa di-desain secara sempurna. Tidak ada orang yang sanggup membuat penulisan SOP (standard operating procedure) yang sempurna. Melihat kenyataan tersebut, bagaiamana Anda memastikan akurasi, efektivitas, dan kualitas proses yang mengarah kepada hasil yang optimal? Yes, jawabannya… REVIEW secara rutin.
Oh, iya.. pada ISO 9001, kalau saya tidak salah, clause 7.3.4 mengingatkan bahkan mewajibkan untuk melakukan review. Resiko terbesar adalah anda kehilangan customer besar yang kecewa karena product requirement sudah tidak memenuhi standar.
Ciri prosedur yang harus segera di-review dan di-update:
1.Proses mulai tidak bisa diandalkan
2. Proses menunjukkan tanda-tanda inconsistency
3. Proses mulai terlihat uncontrolable
4. Hasil tidak memenuhi standar requirement customer
5. Perubahan strategi bisnis yang menyebabkan perubahan kondisi ideal sebuah proses
So, bagaimana cara melakukan review SOP?
Start dari Objective
Coba ambil salah satu SOP / prosedur yang ingin dianalisa. Tanya kepada diri Anda, jika Anda adalah karyawan, apakah Anda memahami objektif perusahaan menulis SOP ini? Seberapa mudah Anda memahami proses kerjanya? Apa proses utama yang tidak boleh salah, apakah cukup jelas ditekankan dalam SOP tersebut?
Mulai Review
Saat melakukan review, siapkan checklist standar review yang harus dicapai oleh penulis SOP. Misalnya:
· Spelling,
· Sudah mendefiniskan point penting,
· Mudah dipahami,
· Menggunakan kalimat aktif bukan pasif,
· Bisa dipahami oleh orang awam,
· Disertai dengan gambar,
· Ringkas,
· Dll..
Recognition
Temukan hal-hal baik yang bisa dipuji oleh Anda, agar sang penulis SOP tidak merasa rendah diri. Tujuan dari rekognisi adalah agar semangat penulis tetap objektif. Pastikan kata-kata Anda tidak pura-pura atau dibuat-buat agar tetap profesional. Semakin spesifik pujiannya, semakin mudah buat penulis untuk membedakan mana yang baik dan yang kurang baik.
Ingat sekali lagi, prosedur adalah bagian dari proses besar. Jika Anda sudah melakukan review untuk satu proses, lihat proses lain yang juga terkait.
Teknik Leverage ala iCOACH:
Time & Effort vs Results & Value … temukan aktifitas spesifik yang menghabiskan sedikit waktu, sedikit effort tapi menghasilkan Results dan memberikan Value yang besar.
Breakdown to multiply, NLP mengajarkan chunking. Jika Anda ingin makan ‘gajah’, pastikan potong sampai Anda bisa mengunyah dengan mudah.
Demikian dalam membuat SOP, pastikan prinsip leverage digunakan dengan konsisten. Jangan overcomplicate system; semakin mudah diikuti, semakin baik.
So, kiat saya hari ini, sebagai reviewer Anda harus memiliki mindset: As a reviewer, you’re obliged to:
* Adil dan objektif
* Konsisten dengan goal perusahaan
* Runtut, teliti
* Check and Recheck
*Tulis point kelebihan, kekurangan dan room for improvement agar proses berikutnya bisa lebih baik lagi.
“Jangan overcomplicate system, semakin mudah diikuti, semakin baik..”-Tom MC Ifle
Be Enlightened!

Sukses = Kerja Keras

Marilah kita bersama-sama mencoba menelaah lebih jauh kata sukses, dan melihat lebih mendalam  mengenai konstruksi  huruf tersebut.

Kata  sukses  , terdiri dari  huruf  Chéng   yang artinya pencapaian,  dan huruf G?ng  yang artinya hasil. Kalau kita melihat lebih jauh  konstruksi  huruf G?ng, maka akan ditemukan   komponen  huruf  yang artinya  ”kerja”  (
? gong) , ditambah  komponen huruf  yang artinya  ”tenaga/berupaya sekuat tenaga” (? li).

Jadi dapat disimpulkan sukses tidak datang dari dunia yang lain, tetapi pencapaian  atau hasil dari  kerja  dengan sekuat tenaga, atau bekerja lebih (“Kerja Keras”). Mereka masih mau bekerja walaupun diluar jam kerja kantor. Mereka  masih mau bekerja walaupun  yang lainnya sudah berhenti. Mereka masih  mau bekerja walaupun……..

Simak  pendapat dan pandangan mereka tentang kerja keras!

  • Ketika Tiger Woods ditanya strategi apa yang digunakan sehingga ia sukses  sebagai seorang pemain golf profesional?  Dengan rendah hati ia mengatakan, “Saya hanya menggunakan waktu lebih banyak. Ketika yang lainnya belum bangun, saya sudah bangun untuk latihan. Ketika yang  lainnya sudah istirahat, saya masih melanjutkan latihan.”
  • Hasil penelitian Dr. Thomas Stanley dari University of Georgia menemukan pola yang sama untuk setiap orang-orang  yang sukses yaitu “kerja keras”. Mereka bekerja 12 s/d 14 jam seharinya. Menurutnya tidak ada  seorang pun bisa mencapai potensi yang maksimum dengan melakukan yang minimum.
  • Menurut ketua Umum Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi, yang saya kutip dari majalah Gontor  edisi 12 mengatakan orang China adalah bangsa yang mempunyai etos kerja tinggi. Bayangkan  mereka bersedia bekerja 11 jam. Menurutnya lagi, padahal banyak orang yang hanya bekerja 8 jam sehari saja sudah keberatan.
Bekerja keras tidak salah, yang salah adalah bekerja keras yang tidak efisien dan efektif, tidak mempunyai arah, sasaran dan fokus yang jelas, serta tidak mempunyai perencanaan/ persiapan yang baik (Saya akan memberikan contoh kisah bekerja keras yang tidak benar, sehingga menyia-nyiakan waktu, tenaga, pikiran pada  posting berikutnya).

Oleh sebab itu, mulailah bekerja dengan lebih keras, lebih ulet tekun serta pantang menyerah dalam mencapai tujuan dan cita-cita Anda.

Salam Sukses Untuk Anda